Blog

ESSAY : PENGENALAN LITERASI DAN PERPUSTAKAAN DI ERA DIGITAL BAGI ANAK USIA DINI

PENGENALAN LITERASI DAN PERPUSTAKAAN DI ERA DIGITAL BAGI ANAK USIA DINI

oleh : Sari Damayanti

 

Membaca merupakan aspek penting dalam kehidupan. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari membaca, seperti meningkatkan kinerja otak, menambah pengetahuan, dan mengasah daya ingat. Para pakar pun menyetujui bahwa membaca merupakan hal penting dan memiliki dampak yang sangat bagus untuk manusia. Bahkan sejarah membuktikan bahwa para cendekiawan bangsa terlahir dari lingkungan yang terbiasa dengan kegiatan membaca.

Kebiasaan membaca dapat dimulai sejak usia dini karena anak usia ini memiliki begitu banyak keistimewaan. Pada masa ini anak-anak sedang berada di tahap perkembangan fisik dan psikologis yang sangat pesat. Usia perkembangan anak pada masa ini disebut juga sebagai usia emas (golden age) yang dimulai sejak usia lahir hingga usia enam tahun. Hal ini juga diperkuat dengan hasil penelitian yang menunjukan bahwa pertumbuhan intelektual otak anak yang berusia 4 tahun mencapai 50%, sedangkan pada usia 8 tahun meningkat menjadi 80%, dan menjadi optimal pada usia 18 tahun (Jamaris, 2013). Data ter­sebut memperlihatkan bahwa usia dini sangatlah penting untuk perkembangan anak.

Oleh karena itu, mengenalkan anak membaca sejak dini sangatlah berguna. Salah satu caranya dengan memberikan buku bacaan yang menarik untuk anak sejak usia dini. Cara ini dapat meningkatkan kebiasaan membaca sejak dini dan membentuk minat baca anak. Selain itu, manfaat lain yang didapatkan anak dari membaca sejak dini adalah dapat memperkaya kosa kata, meningkatkan kecepatan membaca, meningkatkan pemahaman mengenai makna, struktur kata, dan lain-lain sebagainya.

Namun, memilih bacaan untuk anak-anak dapat dikatakan sulit karena begitu banyak jenis buku anak sehingga dibutuhkan proses penyeleksian yang cukup ketat. Beberapa pertimbangan yang mungkin dapat dilakukan dalam memilih buku yang layak dibaca oleh anak-anak di antaranya dari segi fisik dan nilai yang terkandung di dalam buku tersebut. Sebagai contoh, buku bacaan anak yang memiliki nilai negatif atau mengandung konten buruk yang dapat ditiru atau mempengaruhi prilaku anak. Tentu untuk kasus ini anak butuh pengawasan dari orang dewasa. Oleh karena itu, pemilihan buku untuk anak tidak hanya dari fisiknya, tetapi juga mempertimbangkan nilai-nilai yang terdapat di dalamnya.

Menyadari bahwa budaya membaca mulai memudar di kalangan Sekolah dasar oleh karena itu TK BPI menggencarkan beberapa program dan kegiatan. Hal ini bertujuan supaya siswa di TK BPI dapat melestarikan budaya membaca dan mampu memanfaatkan waktu luang dengan optimal. Kehadiran pojok baca ( perpustakaan mini di kelas ) sangat dibutuhkan sekali bagi sekolah. Dalam menghindari kesulitan mencari buku untuk bacaan anak, kita juga dapat membuat buku rancangan sendiri dengan berbagai materi pilihan yang bisa diberikan untuk anak. Dengan rancangan pribadi ini, kita dapat mengontrol materi apa saja yang dapat diberikan kepada anak. Contoh materi yang dapat diberikan kepada anak, yaitu buku alfabet, buku pengenalan hewan ataupun benda sehari-hari. Dengan membuat buku cerita sendiri akan lebih luas kita untuk berinprovisasi.

Banyak cara untuk lebih meningkatkan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan sikap anak. Salah satu diantarannya melalui bacaan. Maka itu TK BPI  menyediakan buku – buku cerita bergambar, majalah anak – anak yang menarik sehingga dapat mendorong untuk anak usia dini itu bereksplorasi secara maksimal. Manfaat Perpustakaan di Pendidikan Anak Usia Dini :

  • Untuk anak yang belum dapat membaca, bisa mendorong agar anak mempunyai kemauan dan berkeinginan untuk belajar membaca.
  • Anak yang telah memiliki kemampuan dasar tentang membaca akan sangat berguna untuk dapat membaca secara sempurna.
  • Anak yang telah memiliki kemampuan dasar tentang membaca akan sangat berguna untuk dapat membaca secara sempurna.
  • Secara umum sebagian kebutuhan anak usia dini akan dapat terlayani sesuai dengan tingkat perkembangannya.
  • Adanya perpustakaan akan memungkinkan pendidik dapat meningkatkan kemampuannya dalam kegiatan belajar-mengajar.

Bagi anak usia dini bacaan lebih di arahkan pada pengenalan dan pemahaman anak melalui tahapan-tahapan bermain dan belajarnya tentang aksara dan angka, hingga membentuk anak kreatif dan mandiri yang mampu berkarya sesuai dengan usia dan perkembangannya. Kerena itu kita sebagai pendidik wajib memberikan dorongan atau stimulus dengan cara-cara tertentu agar anak berhasil mempelajari bacaannya.

Seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi dalam kehidupan anak usia dini, maka dibutuhkan suatu keterampilan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi atau yang lebih dikenal dengan literasi digital.

Literasi digital perlu dikenalkan pada anak usia dini, karena informasi dapat dengan mudah didapatkan melalui gawai oleh anak usia dini. Tentu saja dengan pengawasan dari orang tua, dengan memiliki kemampuan penggunaan gawai tersebut diharapkan orang tua dapat membimbing anak usia dini karena dengan gawai bisa dimanfaatkan sebagai media belajar

Referensi, Jamaris, M. (2013). Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan. Penerbit Ghalia Indonesia. Bogor.

kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari akun instagram @paudpedia,

Information

Daycare Playgroup TK BPI

Merupakan salah satu sekolah swasta terbaik di kota Bandung dengan segudang prestasi. Kami mendedikasikan diri untuk memberikan pelayanan terbaik kepada anak-anak usia dini.