PERAN DIGITALISASI DALAM LAYANAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN DI LINGKUNGAN BPI
Oleh : Kholifatul Novita Ningsih
Digitalisasi dan demokrasi adalah dua hal yang saling mendukung di era modern. Digitalisasi menjadi sebuah alat untuk meraih demokrasi dalam dunia pendidikan terlihat saat pandemi Covid-19 yang terjadi dua tahun belakang. Dunia pendidikan tidak lepas dari aktivitas belajar dan mengajar, aktivitas tersebut berupa interaksi antara siswa dan guru, siswa dan siswa, bahkan orang tua dan guru sebagai sarana komunikasi untuk menyampaikan hasil belajar siswa. Aktivitas tersebut melibatkan banyak orang akan tetapi datangnya pandemi Covid-19 menjadi penyekat dengan terbatasnya aktivitas fisik antar individu, sehingga kebebasan hak belajar terkesan tidak terpenuhi. Lalu apa yang bisa dilakukan oleh praktisi dan akademisi di dunia pendidikan? Salah satunya adalah menciptakan perubahan. Perubahan terkecil yang dapat dilakukan yaitu dari diri sendiri atau organisasi mikro akan tetapi terlihat dampaknya. Adanya pandemi Covid-19 ini melahirkan satu pemikiran baru bahwa saat ini melek digital adalah suatu keharusan. Terutama pada dunia pendidikan bahwa interasi dalam dunia pendidikan harus tetap terjadi meskipun terbatasnya aktivitas fisik yang ada.
Menurut Plowman dalam Rohana Sari (2020) digitalisasi adalah segala sesuatu yang sebelumnya analog atau konvensional direkronstruksi menggunakan teknologi agar berbentuk digital sehingga berbagai kendala dalam membawa media ke dalam kelas dapat terselesaikan. Salah satu upaya pemerintah untuk melewati masa kritis di masa pandemi Covid-19 adalah perubahan dalam hal digitalisasi. Mengutip dari pernyataan menteri pendidikan Nadim Makarim dari laman kemendikbud.go.id bahwa “ kita harus merubah tantangan ini menjadi kesempatan, di mana murid dan guru bisa belajar dari satu sumber manapun, digitalisasi sekolah menjadi program terpenting kita, baik penyediaan TIK-nya maupun penyediaan flatform gratis untuk guru dan siswa kita”
Pernyataan menteri pendidikan tersebut menjadi sebuah pematik semangat bagi sekolah-sekolah untuk melakukan sebuah perubahan mengikuti perkembangan dan keadaan era saat ini. Bahwa sebenarnya digitalisasi tidak serta merta merubah konsep pembelajaran justru sebagai jembatan untuk memberikan kemudahan dan memfasilitasi semua civitas di dalamnya seperti halnya guru akan mudah mengakses informasi materi dan lebih variatif dalam memberikan pembelajaran sedangkan siswa dapat ikut berpartisipasi mengikuti proses pendidikan secara dinamis melalui berbagai adopsi perangkat teknologi sehingga digitalisasi sekolah adalah sebuah cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air.
Yayasan Badan Perguruan Indonesia (BPI) turut merespon tantangan ini, sekolah swasta yang telah memberikan pelayanan terbaik selama 74 tahun pada jenjang TK-SD-SMP-SMA/SMK pun turut bekerja keras untuk melakukan perubahan agar tetap memberikan pelayanan yang prima bagi peminatnya. Mengutip pernyataan Ketua Yayasan BPI Iyep Sobari dalam laman rri.co.id mengatakan “penerapan transformasi digital dilakukan secara bertahap dalam mindset, maupun perangkat pembelajaran di kelas, serta bekerja sama dengan industri merupakan langkah-langkah yang diambil BPI untuk merespons dampak pandemi”
Perubahan sedikit demi sedikit yang dilakukan dilingkungan BPI adalah sebuah upaya untuk meningkatkan pelayanan mutu pendidikan dan perbaikan management sekolah agar tidak tergerus oleh zaman yang semakin modern, terlihat saat ini BPI meluncurkan Learning Management System (LMS) yang diberi nama Sokrates dan sarana yang semakin ditingkatkan seperti smart board disetiap unit sekolah.
Adanya digitalisasi khususnya aplikasi Sokrates diharapkan dapat mempermudah guru, siswa dan stekholder lainya dalam segala proses peningkatan mutu pembelajaran, sistem akan lebih tersetruktur dan terintergrasi dengan baik. Siswa akan mudah mengakses materi, tugas, bahkan nilai mereka dalam sistem, guru akan mudah memberi materi kepada siswa, orang tua akan mudah mencari informasi putra-putri mereka untuk memantau perkembangan akademknya, administrasi akan lebih efektif dan efisien. Sehingga peran digitalisai sangat dirasakan dampaknya oleh semua civitas akademik Yayasan BPI. Mari lakukan perubahan besar untuk dunia pendidikan kita
Sumber :
Sari, M. R., Soepriyanto, Y., & Wedi, A. (2020). Digitalisasi Media Objek 3 Dimensi Kabel Fiber Optic Berbantuan Piramida Hologram Untuk Sekolah Menengah Kejuruan. JKTP: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan, 3(4), 366-376.
Masyarakat bisa mengetahui informasi lengkap mengenai program sekolah penggerak dan digitalisasi sekolah dengan mengunjungi situs https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/programsekolahpenggerak/faq/.
BPI Merespon Tantangan Dunia Pendidikan Melalui Transformasi Digital dengan mengunjungi situs https://rri.co.id/bandung/bandung-raya/1508667/bpi-merespon-tantangan-dunia-pendidikan-melalui-transformasi-digital?utm_source=news_main&utm_medium=internal_link&utm_campaign=General%20Campaign